Seorang laki-laki bermaksud menjual rumahnya untuk pindah ke
rumah yang lebih baik. Ia kemudian pergi ke salah seorang temannya yang
merupakan ahli di bidang penjualan. Ia memintanya untuk membantunya
mengiklankan rumahnya agar terjual. Sebagai seorang ahli tentu dia sangat paham
terhadap keadaan rumah tersebut. Maka ia menulis dengan sangat rinci letak
rumah yang sangat strategis, ukuran rumahnya yang sangat luas dan konstruksi
bangunannya sangat kuat.
Dalam iklan tersebut juga ditulis indahnya taman dan
kolam renang yang ada di rumah itu. Ia kemudian membacakan iklan tersebut
kepada pemilik rumah yang memperhatikannya dengan serius sambil berkata
kepadanya, “saya mohon kamu mengulangi untuk membacanya”.
Ketika penulis iklan tersebut mengulangi bacaannya, laki-laki
tersebut berkata, “Bagus sekali rumah ini. Selama hidup saya memimpikan tinggal
di rumah seperti ini! Saya tidak menyadari bahwa saya tinggal di dalamnya
hingga mendengar keadaannya darimu.”
Kemudian ia berkata, “saya mohon
engkau tidak menyebarluaskan iklan ini, rumah saya tidak jadi dijual.”
Hitung dan perhatikanlah nikmat yang telah diberikan Allah
kepadamu. Tulislah satu persatu. Anda akan menjadi orang yang paling bahagia
daripada sebelumnya.
Ada orang yang selalu melihat kepada yang tidak dimilikinya
dan tidak memperhatikan kepada apa yang ia miliki. Inilah orang-orang yang
paling sengsara.
Salah seorang dari mereka berkata, “Kita sering mengadu
kepada Allah karena Ia telah menjadikan di bawah mawar ada duri, namun
seharusnya kita selalu bersyukur kepada-Nya karena Ia telah menjadikan di atas
duri ada mawar.”