Pages

July 04, 2011

Belajar Pada ALam...

Pelaksanaan Ujian Akhir Semester telah usai, kegiatan yang berhubungan dengan pendidikan masih harus dan harus terus dilakukan, baik secara pribadi maupun kelompok. formal maupun informal. Bagi mereka yang mau melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, jelas mereka harus mempersiapkan diri untuk memasuki perguruan tinggi mana yang mereka inginkan. Bagi mereka yang tidak melanjutkan pendidikan secara formal mereka bisa mendapatkan secara informal. Bagi yang kreatif bisa menyimak alam sebagai wahana untuk belajar.

Berikut ini adalah apa yang pernah disampaikan oleh mindset motivator handal (Krishnamurti) yang mau berbagi dengan senang hati demi lebih baiknya negeri ini.

1. Berguru pada Pohon Bambu
Kenapa pohon bambu? Ya pohon bambu terus membangun fondasi dimana dia berdiri agar tetap kokoh…
Terus membangun ruas demi ruas kehidupan yang ulet hingga menjulang sangat tinggi… Ia mengikuti mengikuti ke mana pun terpaan angin, tanpa melawan, namun tetap kembali ke tempat semula.
Pohon bambu mengajarkan pada kita tentang Kesabaran untuk membangun, perlu waktu untuk Kekokohan, Berprinsip namun tetap Lembut… Bisa mengikuti perubahan jaman namun tidak meninggalkan atau tidak melupakan asal usulnya.

2. Berguru pada Pelangi
Pelangi akan bersinar indah setelah air hujan turun…
Demikian pun sukses akan bersinar indah setelah air mata kegagalan turun…

Kegagalanlah yang membuat seseorang bisa sukses menjadi bermakna dan berhikmana, karena ia mengambil pelajaran dari kegagalannya, dia tidak putus asa.

3. Berguru pada Bunga Teratai
Air bersih bukanlah pilihan hidup bunga teratai.
Alam mengatur sedemikian rupa agar warna teratai terlihat.
Itulah dia, teratai. Tetap memancarkan sinar lembut indah.
Walau tumbuh di dalam air yang berlumpur sekalipun.


4. Berguru pada Laba-Laba

Usaha yang terus-menerus serta kesabaranlah yang membuat laba-laba terus bertahan hidup sampai ajal memanggilnya. Ia berupaya untuk mendapatkan makanan/rizki semampu dia. Dia melakukannya dengan menjaring mangsa. Dia juga menyimpan / menabung sisa-sisa makanannya. Dia akan makan tabungannya ketika dia tidak mendapatkan mangsa.


5. Berguru pada Daun Talas

Talas, engkau mampu menampung air, namun engkau tidak menyerap air. Air yang datang kepadamu. Tidak ada niat kau miliki sendiri. Melainkan kau kembalikan ke bumi. Tidak mengambil yang tidak kau butuhkan. Hanya menyerap sesuai kebutuhan.
Intinya tidak serakah dalam mendapati kenikmatan, mau berbagi.


6. Berguru pada Padi

Saat muda terus menjulang tinggi. Setinggi harapan yang bisa digapai. Mengisi dan terus mengisi si kantong padi.Terus terisi dan terus merunduk. Makin berisi, makin menunduk.
Pelajaran yang bisa kita petik adalah. Kita harus terus belajar dan belajar. Namun ketika ilmu sudah didapatkan, tidak akan menunjukkan kesombongan. Tetap tunduk dan tawadu’.


7. Berguru pada Semut

Kerjasamamu sudah terkenal dari dunia ada. Ketekunanmu selalu menjadi bincangan.
Kekuatanmu mengangkat lebih dari tubuhmu, mengagumkan!. Kekompakan kelompokmu, jadi ulasan para motivator. Kehebatanmu bahkan dibuat film animasi. Namun, yang kukagumi adalah…Walaupun manusia mengagumimu. Engkau tetap sederhana dan terus berkarya.
Tak peduli omongan orang akan kehebatanmu. Berkarya sesuai rancangan indah sang Pencipta.


8. Berguru pada Pohon Kelapa

Daun mudamu dirajut bungkus ketupat. Janur mudamu diumbai tanda bahagia. Batang daun dikumpul satu menjadi sapu. Sapu lidi disebutnya. Menyapu fungsinya. Pelepahpun diduduk, diseret gembira anak-anak. Terseret luka untuk mengajarkan kerja sama.
Sabut kelapa lembut pembersih piring dan gelas. Arang batok kelapa membuat senyum tukang sate Madura. Air kelapa hijau menjadi obat pembuang racun tubuh. Air kelapa muda menjadi sahabat segar sang dahaga. Santan kelapa tua menjadi sahabat semua dapur.
Muda berguna, tuapun tetap berguna. Ah, luar biasa!
Saat pohonmu kecil, indah dilihat. Saat pohonmu besar, kuat menjaga pantai.
Saat daunmu lebat, rindang berteduh. Dari atas sampai bawah, engkau berguna.
Dari muda sampai tua, engkaupun berguna. Ah, memang pengabdian adalah misi muliamu.

10. Berguru pada Burung Pipit.
Makan hanya satu demi satu butiran. Makan hanya untuk berkarya. Dengan jeli menilik dahan-dahan kering. Dengan tekun, diangkut ke tempat aman.
Disusun potong demi potong. Membentuk tempat aman untuk pelanjut.
Nyaman dan hangat untuk hidup si pelanjut.
Sampai saatnya si pelanjut hadir bercuit.
Karya kehidupanpun terus berlanjut.

11. Berkaca di depan diri.

Lalu, aku, sobatku, dan semuanya!
Apa yang kau takutkan?
Gapailah mimpimu! Kejarlah citamu!
Disekitarmu ada SEMUA GURUMU!
Mereka tidak membisu. Mereka selalu menuntunmu.
Dengan senyum yang penuh arti.
Dan, hanya hati jernih yang bisa mengerti.
Jernihkan hatimu, rahasia alampun terbuka.

Special Thank to Bang Eko

0 comments:

Post a Comment