Pages

March 05, 2015

Satu Kantong Kentang

(kisah pengembangan kecerdasan sosial)
Salah seorang ibu guru di taman kanak-kanak menginginkan anak didiknya bermain sebuah permainan selama satu minggu. Maka, ia meminta setiap anak membawa satu kantong berisi beberapa buah kentang dan memerintahkan pula untuk menempelkan pula setiap buah tersebut dengan nama orang yang dibencinya.
Pada hari yang ditentukan, setiap anak membawa kantong berisi kentang yang sudah tertulis nama-nama orang yang mereka benci. Ada yang mendapatkan satu nama, ada yang dua nama, ada yang tiga nama, ada yang lima, dan seterusnya.
Pada waktu itu, ibu guru memberitahukan bahwa syarat permainannya adalah, setiap anak harus membawa kantong kentang tersebut kemanapun ia pergi selama satu minggu. Dengan berjalannya waktu, anak-anak tersebut merasa tidak senang ketika keluar dengan membawa satu kantong kentang, tidak hanya beratnya kantong tersebut, namun juga karena perasaan yang tidak menyenangkan ketika membawa kantong kentang tersebut ke mana-mana. Tentu saja semakin banyak jumlah kentang yang dibawa, maka perasaan tidak senangpun semakin besar, demikian juga akan semakin berat untuk membawanya.
Guru mereka kemudian menanyakan perasaan mereka setelah membawa kantong kentang selama satu minggu. Anak-anak tersebut mulai menceritakan pendapat orang tentang mereka serta cercaan dan hinaan yang mereka hadapi ketika membawa kantong kentang yang berat tersebut, yaitu perasaan tidak nyaman kemanapun mereka pergi.
Ibu guru mereka kemudian berkata, “Demikian jugalah ketika kalian membawa perasaan benci kepada seseorang di dalam hati. Kebencian akan memberatkan hati kalian dan menjadikan kalian membawa kebencian ke manapun pergi.”
@Naif Abdurrahman Al-Zuraiq

0 comments:

Post a Comment